Sukses


Di Amerika, Pengajuan Kredit Rumah Baru Capai Titik Tertinggi

Pengajuan kredit pemilikan rumah untuk rumah baru di Amerika Serikat meningkat sebesar 17%.

Liputan6.com, Jakarta Pengajuan KPR (kredit pemilikan rumah) untuk rumah baru di Amerika Serikat pada Maret 2016 lalu meningkat sebesar 17% dibanding bulan sebelumnya. Hal ini terungkap lewat riset terbaru “Builder Application Survey” (BAS) yang dirilis Mortgage Bankers Association (MBA).

Naiknya harga rumah di pasar sekunder dan penyerapan tenaga kerja yang kuat membuat pembangunan rumah baru bertambah. Pada Maret lalu, Builder Application Index mencapai tingkat tertinggi sejak awal 2012 dan naik 18% dibanding setahun sebelumnya.

“Selama tiga tahun terakhir, puncak aktivitas pengajuan KPR untuk rumah baru terjadi pada Maret dan April. Tren ini diprediksi terus berlanjut bulan depan,” kata Lynn Fisher, Vice President of Research and Economics MBA seperti dikutip dari Rumah.com, Rabu (20/4).

Dilihat dari tipe produk, kredit perumahan konvensional masih banyak dipilih, yakni sebesar 67,5% dari total aplikasi, sementara kredit dari Federal Housing Administration (FHA) mencapai 18,7%, kredit Veterans Affairs (VA) 13%, dan kredit RHS/USDA (The Rural Housing Service adalah bagian dari United States Department of Agriculture) hanya 0,7% persen.

Angka pinjaman rata-rata untuk rumah baru meningkat dari USD328.370 (sekitar Rp4,3 miliar) pada Februari menjadi USD339.296 (sekitar Rp4,4 miliar) pada Maret.

MBA memerkirakan penjualan rumah baru secara tahunan mencapai 574.000 unit di bulan Maret 2016. Estimasi penjualan rumah baru ini dilakukan menggunakan informasi aplikasi KPR dari BAS, serta asumsi mengenai cakupan pasar dan faktor lain.

Angka penjualan ini tercatat meningkat 5,5% dibanding angka tahunan di Februari yang menyentuh 544.000 unit.

Sementara itu, MBA memerkirakan terjadi penjualan rumah baru sebesar 54.000 unit pada Maret 2016, atau meningkat 14,9% dari 47.000 unit rumah baru yang terjual pada Februari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.