Sukses


Tips Mencegah Serangan Rayap Sejak Dini

Rayap memiliki hampir 4.000 jenis dan tidak hanya hidup di daerah tropis, tapi juga sub tropis.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu binatang yang sering menjadi gangguan di rumah adalah rayap. Serangga yang hidup berkelompok ini memang memakan kayu dan bahan-bahan yang mengandung selulosa.

Dikutip dari Rumah.com, rayap memiliki hampir 4.000 jenis dan tidak hanya hidup di daerah tropis, tapi juga sub tropis. Di wilayah yang masih banyak sampah organik, termasuk di dalamnya kayu dan dedaunan, keberadaan rayap ini justru menolong karena dapat membantu mengurai sampah tersebut.

Sayangnya, jumlah pohon dan sampah kayu di perkotaan kian menipis. Di kota-kota besar, taman-taman dan pepohonan banyak digusur untuk dijadikan bangunan hunian dan perkantoran. Perubahan ini semakin gencar seiring bertambahnya jumlah penduduk.

Konsekuensinya, bahan makanan di alam bebas pun berkurang dan mengubah sasaran rayap ke perumahan. Tidak hanya bagian rumah berbahan kayu, seperti rangka atap, kuda-kuda, pintu, lis jendela, dan perabot rumah tangga yang menjadi santapannya, rayap juga menggerogoti kertas, kain, karpet, dan lainnya.

Jenis hama ini hidup berkoloni dan umumnya bersarang di dalam kayu dan tanah. Jumlahnya yang banyak—mencapai jutaan ekor dalam satu koloni—serta sepak terjangnya yang sulit terdeteksi membuat keberadaan rayap tidak boleh diremehkan. Apalagi, keberadaannya seringkali baru terdeteksi saat kayu sudah lapuk dan kekuatan struktur bangunan mulai diragukan.

Ada dua tipe rayap yang umumnya menyerang rumah, yaitu rayap tanah dan rayap kayu. Meskipun sulit terdeteksi, ada tanda-tanda yang bisa menunjukkan bahwa rayap mulai bersemayam di rumah. Gundukan tanah tinggi bisa menunjukkan adanya rayap tanah, sedangkan serbuk-serbuk kayu yang tercecer di sekitar rumah disebabkan oleh rayap kayu.

Jika belum terlalu banyak, rayap dapat dibasmi sendiri dengan menggunakan cairan pembasmi serangga biasa atau khusus rayap. Dengan bantuan kuas, oleskan cairan tersebut di tempat yang terindikasi adanya rayap, sampai rayap hilang. Tandanya? Tidak adanya gundukan di sekitar perabotan kayu Anda. Cara lain adalah menghubung perusahaan pembasmi rayap, ketika dirasa usaha Anda membasmi rayap tidak membuahkan hasil.

Biasanya perusahaan tersebut melakukan pembasmian dengan sistem umpan rayap. Umpan ini akan dimakan oleh rayap dan dalam waktu paling lambat tiga bulan, seluruh populasi rayap akan mati. Sistem ini dilakukan dengan umpan yang ramah lingkungan sehingga tidak merusak struktur bangunan maupun mengganggu kenyamanan penghuni rumah.

Walaupun rayap tidak lagi menjadi gangguan, diharapkan agar Anda tetap memantau kondisi rumah sehingga ketika ada indikasi kembalinya rayap, keberadaannya dapat segera ditangani.

Cegah Serangan Rayap
Anda dapat mencegah keberadaan rayap dengan memperhatikan hal-hal berikut. Begitu ada rayap terdeteksi, segera kontak perusahaan pembasmi rayap.

Hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi serangan rayap:

  • Sanitasi atau kebersihan setiap ruangan dalam rumah harus diperhatikan dan dijaga.
  • Bila ada retakan pada dinding, secepatnya ditutup dengan semen.
  • Berikan jarak antara perabot rumah tangga yang terbuat dari kayu dengan dinding atau lantai.
  • Membuang kardus-kardus dan kertas-kertas yang tidak terpakai, termasuk yang telah disisihkan ke dalam gudang.  

Sementara, area yang perlu diperiksa, antara lain:

  • Lantai kayu dalam kamar utama.
  • Retakan pada dinding, pintu, dan lis jendela di setiap ruangan.
  • Bagian bawah wastafel kamar mandi.
  • Lemari kitchen set.
  • Lantai, dinding, bagian antara jendela dan kaca, dan pintu gudang.

Juliana Harsianti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.