Sukses


Lakukan ‘Detoks’ Rumah dengan Cara Ini!

Penyebabnya ada sudut rumah atau peralatan yang menjadi media penyebaran penyakit.

Liputan6.com, Jakarta Akhir pekan selalu menjadi waktu yang paling tepat untuk mengoreksi kondisi kebersihan rumah Anda. Pasalnya, tidak sedikit penyakit yang justru ditularkan saat Anda berada di rumah, seperti demam berdarah atau diare.

Penyebabnya hanya satu, adanya sudut rumah atau peralatan yang menjadi media penyebaran penyakit. Biasanya area atau peralatan tersebut sering luput dari perhatian Anda. Dikutip dari Rumah.com, periksa tempat-tempat ini sebelum si kecil menanggung akibatnya.

Kulkas
Pernahkah Anda mengecek kembali isi kulkas sedetail mungkin? Biasanya kulkas tak hanya digunakan untuk menyimpan sayuran atau buah, tapi juga daging, makanan kaleng yang sudah dibuka, dan bahan pangan lainnya. Untuk itu perhatikan keadaan freezer. Pasalnya, tetesan air dari freezer berpotensi menimbulkan jamur dan bakteri di makanan segar yang Anda simpan.

Hal penting lainnya, sortir isi kulkas setiap minggu. Perhatikan tanggal kedaluwarsa setiap makanan, dan singkirkan yang sudah jika sudah lewat. Cek lagi suhu kulkas, pastikan suhunya tidak lebih dari 4°C agar buah dan sayuran tidak cepat busuk.

Minimal satu bulan sekali, bersihkan sisi dalam kulkas dengan spons dan air hangat. Biasanya ada sisa sayuran atau minuman yang menempel di sisi bagian dalam dan berpotensi menimbulkan bakteri.

Talenan
Sebaiknya gantilah talenan atau papan pemotong makanan setiap 2-3 bulan. Sebab, setelah beberapa kali digunakan, akan terbentuk alur bekas pisau di permukaan talenan. Alur tersebut akan menjadi sarang bakteri yang berpotensi memicu diare.

Lalu, pisahkan talenan untuk memotong daging dengan talenan sayuran. Talenan untuk daging mentah cenderung masih menyimpan sisa darah yang menjadi sumber kuman. Karena itu, talenan yang sudah digunakan untuk daging tidak boleh langsung digunakan untuk memotong bahan makanan lainnya.

Untuk talenan daging, langsung bilas dengan air panas setelah digunakan untuk membersihkan sisa lemak yang menempel. Lalu, bersihkan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir. Biarkan kering dengan cara diangin-anginkan.

Spons Cuci Piring
Kapan Anda mengganti spons cuci piring? Hanya saat sudah rusak? Gantilah spons setiap satu bulan, karena kondisi spons yang lembab menjadi area berkembangnya bakteri patogen.

Lalu, jangan biarkan spons terendam air sepanjang hari akan menjadi sarang bakteri. Jika Anda menggunakan spons yang sudah terendam ini untuk mencuci, sama saja dengan menambahkan kuman pada peralatan makan Anda.

Setelah digunakan, bersihkan spons dengan sabun, lalu bilas dan keringkan di wadah yang kering. Agar lebih praktis, gunakan wadah yang berlubang sebagai tempat menyimpan spons.

Tempat Sampah
Kebanyakan tempat sampah di rumah diletakkan di dapur dan selalu digunakan untuk membuang sisa makanan. Jangan terbiasa menunggu sampah di dalamnya penuh, lalu Anda membuangnya ke tempat penampungan sampah di rumah, tapi selalu buang jika banyak sisa makanan basah yang menempel. Sisa makanan akan mengundang lalat atau kecoa yang menyebarkan bakteri E. Coli penyebab diare dan tifus.

Gorden dan Pinggiran Jendela
Tirai sering luput dari perhatian Anda. Jujur, Anda pasti hanya mencuci tirai begitu menjelang hari raya. Padahal, tirai—terutama yang berlipat-lipat—menyebabkan debu bertumpuk.

Debu inilah yang menjadi sarang tungau dan bakteri yang memicu gatal-gatal pada kulit serta gangguan pernapasan. Bahkan tak sedikit nyamuk yang hobi hinggap di tirai. Gunakan jasa laundry untuk mencuci tirai setiap bulan dan bersihkan sisi jendela dari debu setiap minggu.

Bak Cuci Piring
Setelah seluruh peralatan dapur dicuci, bilas bak cuci piring dengan pembersih antikuman. Bersihkan saluran pembuangannya, dan pastikan tidak ada sisa makanan yang menempel.

Sama halnya dengan membiarkan kulkas kotor, bak cuci piring yang masih menyimpan sisa lemak makanan akan memicu timbulkan bakteri dan jamur penyebab infeksi saluran pencernaan.

Gagang Pintu dan Saklar Lampu
Akibat setiap hari disentuh dengan tangan, gagang pintu dan saklar lampu menjadi tempat menempelnya keringat. Kondisi ini membuat gagang pintu menjadi tempat berkembang biaknya jamur. Bersihkan gagang lampu dengan tisu atau lap bersih setiap hari dan pastikan tidak membiarkannya lembap.

Saparinah Mumpuni

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini