Sukses


Ini Dua Proyek Andalan Intiland Tahun Ini

Intiland menetapkan target marketing sales bisa mencapai Rp2,5 triliun tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta PT Intiland Development, Tbk. membukukan pendapatan Rp2,2 triliun. Angka ini meningkat 20,4% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp1,83 triliun. Demikian laporan keuangan tahunan Intiland di 2015 seperti ditulis Rumah.com, Jumat (1/4).

Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland mengungkapkan, naiknya nilai pendapatan didorong oleh pengakuan pendapatan seiring penyelesaian pembangunan proyek-proyek skala besar dan jangka panjang perseroan.

“Pengakuan penjualan proyek kondominium 1Park Avenue, South Quarter, dan Serenia Hills menyumbang kontribusi besar pada naiknya pendapatan usaha,” ungkap Archied.

Ditinjau dari segmentasi pengembangannya, proyek-proyek mixed-use & high rise masih menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar mencapai Rp1,08 triliun atau 49% dari keseluruhan.

Segmen pengembangan kawasan perumahan menyumbang kontribusi Rp701 miliar atau 32%. Segmen pengembangan kawasan industri mencatatkan kontribusi pendapatan sebesar Rp192,3 miliar atau 8,7%.

Segmen properti investasi yang antara lain berasal dari penyewaan gedung perkantoran, pergudangan, golf dan sarana olahraga memberikan kontribusi sebesar Rp226,6 miliar atau 10,3%.

Ditinjau berdasarkan tipe, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp1,97 triliun atau 89,7% dari keseluruhan. Sisanya berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang mencapai Rp226,6 miliar atau 10,3%.

Perseroan berkomitmen terus meningkatkan sektor pendapatan berkelanjutan, langkah ini akan memperkuat kinerja keuangan dan profitabilitas di masa mendatang.

“Beroperasinya South Quarter memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan berkelanjutan mulai 2016,” jelas Archied.

Meski industri properti nasional mengalami tekanan berat sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil memertahankan kinerja profitabilitas. Laba kotor tercatat sebesar Rp1,04 triliun atau relatif stabil dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp993 miliar. Laba usaha tercatat Rp457 miliar dan laba bersih Rp401,5 miliar.

“Naiknya beban pokok penjualan dan beban penjualan menjadi sejumlah faktor yang menahan pertumbuhan laba,” kata Archied menjelaskan.

Target Marketing Sales 2016
Intiland menetapkan target marketing sales bisa mencapai Rp2,5 triliun tahun ini. Langkah untuk merealisasikan target ini, menurut Archied, adalah fokus pada penjualan seluruh inventory proyek-proyek eksisting seiring dengan peluncuran sejumlah proyek baru yang berkualitas dengan konsep pengembangan yang kuat baik di Jakarta maupun Surabaya.

“Sampai akhir kuartal pertama 2016, perseroan berhasil meraih marketing sales sekitar Rp702 miliar. Pencapaian ini setara dengan 28% dari target. Proyek baru: The Rosebay dan Graha Natura memberikan kontribusi yang signifikan pada marketing sales,” jelasnya.

Archied mengungkapkan pencapaian ini merupakan keberhasilan perusahaan dalam mengeksekusi sejumlah strategi penjualan dan promosi dengan tepat.

“Kami memperkuat pembangunan brand dengan konsep pengembangan yang kuat dan kualitas produk yang baik,” kata Archied.

Dia berharap pasar properti 2016 semakin membaik. Sejumlah kebijakan pro-pasar dari pemerintah seperti kejelasan aturan perpajakan, kepemilikan properti oleh warga negara asing, dan penurunan suku bunga kredit diharapkan menjadi katalis pasar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.