Sukses


Vida Bekasi Tawarkan Hunian yang 'Ramah Manusia'

Gunas Land menghadirkan kawasan hunian terpadu yang mengusung konsep master plan tropical urbanism dan sustainable living.

Liputan6.com, Jakarta Vida Bekasi digadang menjadi perumahan yang memerhatikan kualitas hidup para penghuninya. Pasalnya, tak hanya mengembangkan sekadar perumahan, pengembang Gunas Land berupaya menghadirkan kawasan hunian terpadu yang mengusung konsep master plan tropical urbanism dan sustainable living.

“Kami berusaha membangun kawasan terpadu dengan fasilitas penunjang yang mampu melayani kebutuhan warga. Selain itu, kami juga berusaha menciptakan kesempatan bagi warga masyarakat untuk belajar beragam aspek kehidupan. Dari situ, kami berharap akan muncul beragam inspirasi dan ide kreatif yang nantinya akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, sehingga secara ekonomi, kawasan ini akan lebih sejahtera,” papar Edward Kusma, Direktur Vida Bekasi, seperti dikutip dari Rumah.com, Selasa (22/3).

Dalam proses pembangunannya, Vida Bekasi mengedepankan pembangunan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat perkotaan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, olah raga, hang out, area komersial, dan juga tempat ibadah. Warga yang tinggal di Vida Bekasi tidak perlu keluar kawasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Beragam fasilitas mulai dibangun di distrik Bumiwedari, di antaranya Binus School Bekasi dan area komersial Saraswati Sembilan. Sedangkan di distrik Bumipala, kawasan yang telah dibangun adalah area komersial, Arena Sports Club, dan Jawara Food Hall. Kawasan ini makin juga dilengkapi kebun organik Farm4Life serta Waste4Change, pusat pengelolaan sampah terpadu.

“Kami memahami bahwa saat ini kebutuhan dasar tidak hanya terbatas pada hunian saja, namun juga harus memenuhi kebutuhan hidup lainnya,” ujar Edward.

Ke depan, lanjutnya, perumahan yang terletak di Jalan Narogong Bekasi ini akan mengembangkan fasilitas lain seperti rumah sakit, lifestyle center, art center, pasar modern, masjid, juga fasilitas untuk pengembangan ekonomi kreatif, seperti startup center yang saat ini sedang kami persiapkan kehadirannya.

“Intinya, kami ingin Vida Bekasi tumbuh menjadi kawasan yang nyaman ditinggali sekaligus kondusif untuk berkembangnya masyarakat secara ekonomi, sosial dan budaya,” kata Edward.

Pengembangan ‘Ramah Manusia’
Dia mengatakan, untuk menciptakan hidup yang berkualitas (quality of life) bagi para penghuni, Gunas Land memerhatikan detail bangunan dan lansekap agar lebih mudah dan nyaman digunakan. Misalnya, penempatan elemen untuk penyandang disabilitas, dan bangku-bangku di sepanjang area pejalan kaki.

“Konsep tropical urbanism membuat bangunan di Vida Bekasi didesain adaptif terhadap iklim dan lingkungan. Kami berusaha mengedepankan faktor kenyamanan pengguna fasilitas, yaitu faktor manusia, sehingga apa yang kami dibangun benar-benar mampu memberikan manfaat yang lebih baik,” paparnya.

Menurut Edward, pengembangan kawasan perkotaan yang ‘ramah manusia’ ini sejalan dengan pemikiran Jan Gehl, master planner perkotaan asal Swedia, dalam bukunya ‘Cities for People’.

“Model pengembangan perkotaan selama ini dirasa hanya difokuskan pada pengembangan fisik yang dianggap sebagai solusi masalah perkotaan, seperti kemacetan, pemborosan energi, dan kepadatan penduduk, sehingga hunian seolah lebih melayani mobil dibandingkan manusia. Padahal jika pembangunan didasari dan berfokus pada faktor manusia, maka masalah-masalah yang ada kiranya dapat diatasi secara bertahap,” kata Edward.

Vida Bekasi adalah kawasan hunian yang dibangun dengan konsep tropical urbanism yang dirancang oleh arsitek Andra Matin. Diluncurkan pada Oktober 2013, Vida Bekasi memasarkan cluster pertama Premier Savanna. Kawasan Vida Bekasi kini memiliki dua distrik: Bumipala (semula Grand Bekasi) dan Bumiwedari (kawasan Vida Bekasi).

Pengembang Vida Bekasi, Gunas Land, sebelumnya sudah mengembangkan beberapa proyek, antara lain Citra Raya Jambi (1.000 hektar), mixed-used development di Jln. Budi Utomo, Jakarta (1,2 hektar), super high-end kondominium di Menteng, mixed-used 6 tower development di Jln. Raya Fatmawati (4,5 hektar).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini