Sukses


Pilih-pilih Media Iklan yang Cocok untuk Properti

Sebagai broker properti atau penjual rumah, simak plus minus empat opsi media berikut sebelum mulai memasarkan properti Anda

Liputan6.com, Jakarta Memasang iklan adalah hal yang wajib dilakukan seorang broker properti. Iklan menjadi media bagi mereka untuk memperkenalkan properti yang dijual. Namun biaya iklan tak bisa dibilang kecil sehingga agen perumahan harus pandai menyusun strategi beriklan.

Iklan berfungsi untuk mengumumkan sesuatu atau menjadi media promosi yang disampaikan dengan cara semenarik mungkin. Tujuannya, agar target konsumen merasa tertarik terhadap sesuatu yang ditawarkan di dalamnya, termasuk salah satunya sektor properti.

Di dalam iklan Anda bisa mencantumkan beberapa informasi seputar produk yang dijual. Seperti gambar rumah, harganya, bahkan cara pembeliannya. Beriklan juga bisa dilakukan lewat berbagai media mulai dari media cetak, brosur, spanduk, elektronik, media baru seperti internet, maupun event. Dikutip dari Rumah.com, berikut ini ada empat media yang bisa Anda pilih untuk mengiklankan properti.

  1. Media cetak
    Memasang iklan di media cetak seperti koran dan majalah bisa menjangkau konsumen yang luas. Namun biayanya relatif mahal. Untuk sekali tayang, Anda akan mengeluarkan bujet ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
    Keunggulan beriklan di koran dan majalah adalah Anda bisa memilih media dengan segmen pembaca yang sesuai dengan konsumen target Anda. Selain itu, tidak seperti iklan elektronik yang penampilannya terbatas durasi, iklan cetak bisa dibaca tanpa harus terburu-buru. Anda bisa menyampaikan banyak informasi lewat iklan cetak.
  2. Media elektronik
    Beriklan lewat elektronik, terutama televisi, biasa dilakukan langsung oleh pengembang perumahan skala nasional. Pasalnya, iklan elektronik membutuhkan biaya yang besar. Sebagai contoh, untuk iklan satu kali tayang berdurasi 30 detik biayanya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi jika Anda membeli slot tayangan dengan minimal durasi 30 menit.
    Keunggulan iklan di televisi, terutama televisi nasional, bisa disaksikan oleh jutaan orang di seluruh Indonesa. Namun keunggulan ini sebenarnya tidak terlalu diperlukan karena kebanyakan perumahan memiliki target konsumen yang spesifik, baik dalam strata ekonomi sosial maupun posisi geografis.
    Lebih jauh lagi, memasang iklan di televisi sebenarnya bertujuan untuk mengejar citra produk (brand image). Secara umum, produk-produk yang diiklankan di televisi dipandang lebih bergengsi dibandingkan produk yang tidak beriklan di televisi.
  3. Brosur, leaflet, katalog, spanduk, dan sejenisnya
    Brosur dan spanduk termasuk media cetak. Keunggulan kedua media ini persebarannya bisa diatur sesuai area yang menjadi target Anda. Berapa banyak jumlah brosur dan spanduk yang perlu dicetak dan dimana saja menyebarkannya semua terserah Anda. Dengan demikian, jumlah pengeluaran pun lebih murah.
    Dengan menempatkan spanduk di tempat-tempat yang strategis dan menyebarkan brosur ke kawasan yang menjadi target, iklan lewat brosur dan spanduk bisa jadi lebih efektif. Namun jika memasang spanduk, perhatikan biaya perizinan pajak yang mungkin perlu Anda keluarkan.
  4. Media Online
    Opsi yang satu ini bisa dibilang menjadi langkah yang paling efektif. Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kelas menengah di Indonesia diikuti perkembangan penggunaan internet.
    Jika dulu para pencari rumah mendatangi langsung kawasan-kawasan yang menjadi incaran, sekarang mereka lebih dulu mencari di internet. Setelah menemukan beberapa kandidat perumahan, barulah mereka mengunjungi lokasinya dan menghubungi agen pemasaran.
    Melihat tren itu, beberapa portal jual-beli properti pun mulai bermunculan. Dengan cakupan pasar yang besar dan biaya sewa yang relatif terjangkau, para broker seharusnya mulai beralih ke media yang satu ini.
    Lewat portal properti online, agen bisa memajang foto-foto rumah dan properti lain yang dijual, lengkap dengan spesifikasi, jarak tempuh dari fasilitas-fasilitas umum terdekat, hingga kontak seperti telepon dan email. Dengan demikian, calon konsumen bisa lebih yakin sekaligus lebih mudah menghubungi Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.