Sukses


Grup SPS Incar 400 Hektare Lahan Baru Senilai Rp 600 Miliar

Luas lahan baru yang diincar sekitar 300 hektare hingga 400 hektare dengan lokasi tersebar di Bekasi, Cikarang dan Karawang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group menyiapkan belanja modal sekitar Rp 600 miliar untuk akuisisi lahan baru sebagai cadangan lahan (land bank) seiring rencana ekspansi perusahaan properti tersebut di masa mendatang. Luas lahan baru yang diincar sekitar 300 hektare hingga 400 hektare dengan lokasi tersebar di Bekasi, Cikarang dan Karawang.

Managing Director SPS GroupAsmat Amin menjelaskan, investasi sebesar itu akan dikucurkan secara bertahap dengan sumber pendanaan berasal dari kas internal dan hasil penjualan. Penambahan lahan baru yang cukup luas itu, ungkap dia, terkait dengan tingginya kebutuhan hunian kelas menengah bawah terutama rumah sederhana subsidi yang selama ini menjadi core business SPS Group.

"Situasi sekarang, rumah sederhana subsidi paling banyak peminatnya, sehingga SPS Group siapkan lahan yang cukup untuk penuhi kebutuhan masyarakat," kata Asmat Amin yang ditulis Liputan6.com, Senin (15/2/2016).

Sepanjang 2016, SPS Group menargetkan pengembangan 13.600 unit hunian yang terdiri dari 10 ribu unit rumah tapak dan 3.600 unit apartemen. Puluhan ribu unit rumah yang menyasar segmen menengah bawah itu berlokasi di dua proyek perusahaan yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, yakni Grand Cikarang City dan Villa Kencana Cikarang. Kedua proyek perumahan tersebut diklaim sebagai market leader untuk perumahan sederhana subsidi di Cikarang.

"Kami masih akan fokus di rumah sederhana subsidi karena di Cikarang pasarnya masih sangat besar. Sebagai kawasan industri Cikarang dipenuhi ribuan pekerja pabrik yang daya belinya memang di segmen rumah subsidi ini," papar Asmat.

Di kuartal I 2016, SPS Group menargetkan dapat membangun sedikitnya 3.000 hingga 4.000 unit rumah sederhana subsidi di dua proyek tadi, atau sekitar 1.000 unit per bulan. Dengan begitu, maka pembeli segera dapat menempati rumah yang dibeli.

Manager Marketing SPS Group, Tuti Mugiastuti, menambahkan hanya dengan cicilan rumah per bulan sebesar Rp 800 ribu hingga Rp 900 ribu, akan lebih menguntungkan dibanding pekerja membayar kontrakan rumah petak sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu per bulan. Selain tetap terjangkau, rumah yang dibayarkan setiap bulan juga sudah menjadi aset pribadi (dimiliki).

"Cicilan terjangkau tersebut dapat diperoleh selama pameran Indonesia Property Expo 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), dimana kami menawarkan paket promosi yakni uang muka (DP) hanya Rp 2,5 juta hingga Rp 29,5 juta yang bisa dicicil sampai lima kali," ungkap Tuti.

SPS Group menargetkan dapat menjual sebanyak 200 unit rumah selama pameran perumahan yang akan berlangsung sampai 21 Februari 2016 tersebut. (Muhammad Rinaldi/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini