Sukses


Gedung di China ini Jadi yang Tertinggi Kedua di Dunia

Saat ini daftar gedung tertinggi di dunia dikuasai kawasan Asia dan Timur Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan selesainya Shanghai Tower di akhir 2015 lalu, Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) menyatakan gedung di China ini sebagai yang tertinggi kedua di dunia—setelah The Burj Khalifa di Dubai.

Menara setinggi 632 meter ini juga menjadi gedung ketiga di dunia yang masuk dalam kategori gedung “megatall” atau memiliki ketinggian di atas 600 meter.

Sebagai pencakar langit ketiga di Shanghai setelah Lujiazui Finance dan Trade Zone Shanghai, Shanghai Tower mewujudkan prototipe baru untuk gedung-gedung tinggi.

Berada di dekat Jin Mao Tower dan Shanghai World Financial Center, menara baru ini merupakan yang tertinggi dengan fasad melengkung berbentuk spiral yang melambangkan kebangkitan China modern yang dinamis.

Bentuk spiral yang memutar pun tak sekadar penampilan unik, tetapi juga merupakan terowongan angin yang mampu mengurangi 24 persen beban angin pada struktur dibandingkan dengan bangunan persegi dengan ketinggian yang sama.

Menara ini dibagi dalam sembilan zona vertikal. Masing-masing zona dimulai dengan sky lobby—sebuah atrium taman penuh cahaya yang menciptakan rasa kebersamaan dan mendukung kebutuhan sehari-hari dengan katering untuk penyewa dan pengunjung.

Dinukil dari laman Rumah.com, seperti ditulis Selasa (12/1/2016) rampungnya Shanghai Tower juga membuat Willis Tower (semula Sears Tower) di Chicago keluar dari 10 besar. Padahal, gedung 442 meter yang beroperasi pada 1974 ini pernah menjadi gedung tertinggi di dunia, dan selama 41 tahun menjadi sepuluh besar bangunan tertinggi dunia.

Saat ini daftar gedung tertinggi di dunia dikuasai kawasan Asia dan Timur Tengah. Dengan pesatnya perkembangan pusat-pusat kota dan proyek pencakar langit di kedua wilayah ini, data proyek CTBUH menunjukkan kurang dari lima tahun lagi, Willis Tower juga akan keluar dari 20 besar bangunan tertinggi dunia. (Anto E/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.