Sukses


Pengembang Ini Siap Bangun 10 Ribu Rumah Murah di Bekasi

Rumah murah itu akan dibangun di tiga lokasi yaitu Grand Cikarang City, kota Serang Baru Cikarang dan Vila Kencana Cikarang.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar perumahan menengah ke bawah masih tetap akan tumbuh subur pada tahun depan. Bahkan pengembang di Bekasi ini siap membangun 10.000 unit rumah murah seharga Rp 133,5 juta per unit di sejumlah lokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Adalah PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group) yang sudah berpengalaman membangun rumah murah bersubsidi sejak 10 tahun terakhir yang akan mendukung program pemerintah menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Tahun depan kami mau bikin gebrakan dengan membangun 10.000 rumah FLPP. Ini bentuk optimisme dan dukungan kami terhadap program Presiden Jokowi yang akan membangun sejuta rumah rakyat," ungkap Managing Director SPS Group, Asmat Amin kepada Liputan6.com, yang ditulis Kamis (3/12/2015).

Dia menambahkan, rumah murah sebanyak itu akan dibangun di tiga lokasi perumahan milik perusahaan yang sudah dikembangkan di Cikarang yakni Grand Cikarang City, Kota Serang Baru Cikarang dan Villa Kencana Cikarang. Sementara dua lokasi baru kini sedang disiapkan yang masih berlokasi di Bekasi. Total luas lahan kelima lokasi pengembangan rumah murah ini sekitar 120 hektare.


Menurut Asmat, SPS Group adalah pengembang yang sudah berpengalaman dan setia membangun rumah rakyat sejak 2005. Putra asli Cikarang itu menegaskan, meski perumahan yang dia kembangkan secara lokasi bisa dibangun untuk rumah menengah atas, namun dia tidak melakukan itu karena punya komitmen kuat membantu masyarakat yang banyak belum memiliki rumah, selain karena alasan pangsa pasar rumah subsidi memang masih cukup besar.

"Segmen market di Cikarang yang besar memang masih perumahan subsidi. Sebagai kawasan industri, ada ribuan pekerja pabrik yang daya belinya terbatas hanya mampu beli rumah subsidi," ungkap alumnus University of Toledo, Ohio, Amerika Serikat jurusan Teknik Industri tersebut.

Pengembang rumah murah total 10.000 unit ini akan dilakukan secara bertahap, dengan target 2.500 unit per triwulan. Rumah yang dibangun adalah rumah subsidi, dengan tipe 25/60.

Tahap awal disiapkan investasi sekitar Rp 300 miliar untuk pengembangan 2.500 rumah di triwulan pertama 2016. Nantinya dana hasil penjualan di tahap pertama akan digulirkan untuk yang tahap berikutnya, demikian seterusnya.

Selain hasil akad kredit, sumber pendanaan juga berasal dari kas internal dengan porsi berimbang. SPS Group juga mendapat support kredit konstruksi dari BPJS Ketenagakerjaan untuk membangun rumah bagi anggota BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1.200 unit untuk tahap awal. Bunga kredit konstruksi BPJS Ketenagakerjaan sebesar bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) plus tiga persen.

"Kami ada kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk bangun rumah bagi anggota badan tersebut. Nantinya konsumen dapat bantuan uang muka, dan kredit konstruksi untuk pengembangnya lewat Bank BTN," papar Asmat.

Strategi pemasaran lain adalah dengan bekerjasama dengan sejumlah instansi dan pabrik yang berlokasi di Cikarang dan sekitarnya.

Asmat menambahkan, backlog perumahan saat ini sudah mencapai 15 juta unit, sementara kemampuan pengembang hanya sekitar 300 ribu unit per tahun. Kalau tidak ada terobosan yang baik, maka jumlah backlog perumahan di Indonesia akan semakin besar.

Dia memprediksi pada 2020 nanti angka backlog bisa mencapai 20 juta unit, kalau tidak ditanggani dengan serius oleh pemerintah.

"Kebijakan perumahan nasional saya kira perlu dibuat dalam satu blueprint yang harus dijalankan oleh menteri berikutnya. Jangan kayak sekarang, setiap ganti menteri selalu ganti kebijakan," keluh Asmat.

Dengan komitmen kuat terhadap pembangunan rumah rakyat , SPS Group belum lama ini telah dianugerahi BTN Property Award 2015 dengan kategori realisasi kredit KPR bersubsidi terbanyak secara nasional.(Muhammad Rinaldi/Ahm)

 

Repoter: Muhammad Rinaldi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.