Sukses


Properti Bangkit di 2016, Sektor Ini Bakal Booming

Peningkatan PDB tidak secara otomatis mendorong kinerja sektor properti secara langsung. Masing-masing sub sektor mengalami pertumbuhan yang

Liputan6.com, Jakarta - Perlambatan ekonomi yang berimbas pada melemahnya pasar properti tahun ini diperkirakan bakal berakhir di 2016 mendatang. Salah satu
indikatornya adalah meningkatnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Dani Indra Bharata, Vice President Advisory Services Coldwell Banker Commercial Indonesia mengatakan, stakeholder industri keuangan dan properti meyakini bahwa tahun depan PDB Indonesia bakal mengalami kenaikan.

“PDB sangat terkait dengan pasar properti. Bila PDB turun—seperti saat ini—maka pasar properti juga akan turun,” kata Dani seperti dikutip dari laman Rumah.com.

Berdasarkan proyeksi World Bank Oktober 2015 lalu, ekonomi global di 2016 masih mengalami tekanan sehingga pertumbuhannya tak terlalu terasa.
Harga komoditas pun diperkirakan menurun, namun komoditas non-energi diproyeksi sedikit meningkat dibanding 2015.

Pertumbuhan PDB Indonesia yang semula diperkirakan mencapai angka 5,5% oleh Asian Development Bank (ADO) pun telah dikoreksi menjadi 4,9%.
Sementara pertumbuhan di 2016 yang semula diperkirakan mencapai 6% telah diturunkan menjadi 5,4%.

“Jika dilihat, pertumbuhan 2016 akan lebih tinggi dibanding 2015 ini,” kata Dani. “Sedangkan, kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Pemerintah diharapkan dapat mendorong investasi asing masuk di 2016. Masuknya investasi asing diharapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi serta properti.”

Selain PDB, pasar properti juga dipengaruhi fluktuasi suku bunga kredit properti. “Pasar perumahan dan apartemen komersial sangat dipengaruhi suku bunga KPR. Jika suku bunga turun, bisa dipastikan kedua sektor ini akan mengalami kenaikan,” jelas Dani.

Sektor ini tumbuh pesat

Terkait PDB, Dani memaparkan, peningkatan PDB tidak secara otomatis mendorong kinerja sektor properti secara langsung. Masing-masing sub
sektor mengalami pertumbuhan yang berbeda. Sub sektor yang pertama terdongkrak adalah ritel, yang naik seiring meningkatnya pengeluaran belanja rumah tangga.

“Naiknya tingkat pembelanjaan ini akan memacu retailer mengembangkan usaha yang memacu kenaikan permintaan ruang ritel,” jelas Dani.

Sektor lain yang diprediksi mengalami peningkatan di 2016 adalah kawasan industri dan perumahan menengah-bawah. Kebijakan pemerintah yang
mempermudah masuknya investasi asing akan mendorong pertumbuhan sub sektor properti ini.

“Di samping itu, sektor industri juga akan menjadi multiplier effect bagi munculnya properti lain, seperti perumahan juga ritel di sekitar kawasan industri,” papar Dani.

Sektor perumahan menengah-bawah, lanjutnya, akan selalu diminati. Pasalnya, demand berasal dari end user yang memerlukan tempat tinggal.
Real demand inilah yang membuat permintaan di sektor ini tetap terjaga,” ujar Dani.

Sektor perhotelan yang dipengaruhi aktivitas bisnis dan wisata juga diperkirakan meningkat di 2016. “Peningkatan aktivitas bisnis dan
investasi yang masuk ke Indonesia, serta naiknya PDB diharapkan akan meningkatkan aktivitas wisata dalam negeri,” katanya.

Di sisi lain, jelas Dani, sektor yang paling lambat bertumbuh adalah perkantoran dan apartemen. Di samping lantaran naiknya tingkat kompetisi
akibat tingginya pasokan baru yang rampung tahun depan, tren permintaan sektor perkantoran didominasi oleh relokasi ke gedung dengan harga sewa
yang lebih murah untuk menghemat overhead cost.

“Permintaan baru diprediksi akan tumbuh di 2017 seiring dengan masuknya foreign direct investment (FDI),” tuturnya.

Laiknya sektor perkantoran, apartemen pun masih akan tertekan oleh pelemahan ekonomi dan kebijakan pemerintah terkait kredit pemilikan
properti (KPP). Coldwell Banker memerkirakan, sektor ini akan kembali bergairan di 2017, sejalan dengan rampungnya suplai baru—dan jika keran
kepemilikan asing disahkan Pemerintah.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini